Hampir semua orang pernah mengalami sakit kepala sekali dalam hidupnya. Sebagian besar sakit kepala bersifat sementara dan dapat diobati dengan obat pereda nyeri yang dijual bebas seperti Tylenol atau Motrin. Ketegangan (stres) dan kejang otot leher adalah penyebab sakit kepala yang paling umum. Namun, ada banyak penyakit lain yang dapat menyebabkan sakit kepala. Dokter dapat mengidentifikasi gejala sakit kepala dan menentukan apakah sakit kepala akan hilang dengan sendirinya atau merupakan tanda kondisi yang lebih serius seperti gula darah rendah, infeksi, atau stroke.
Mempertimbangkan
Penting untuk mencatat bagaimana sakit kepala dimulai (tiba-tiba, secara bertahap), berapa lama sakit kepala berlangsung, seberapa parah sakit kepala tersebut (berdenyut, tajam, atau seperti ada yang mengganjal di kepala Anda), dan apa yang memperburuk sakit kepala tersebut (cahaya, posisi tertentu, waktu, dll.). Perhatikan juga gejala lain seperti demam, leher kaku, mual, muntah atau kesulitan berbicara, riwayat cedera kepala, diabetes, tekanan darah tinggi atau kanker. Penting untuk mengetahui apakah sakit kepala kambuh, dan jika ya, seberapa sering dan berapa lama.
Sakit kepala yang lebih parah daripada yang lain dan memerlukan perhatian medis adalah: sakit kepala yang terjadi secara tiba-tiba dan tampaknya berlangsung selama beberapa jam; sakit kepala yang disertai dengan mual, muntah, demam, leher kaku, mual, dan sakit kepala yang terus-menerus dari waktu ke waktu; sakit kepala yang berhubungan dengan gangguan bicara, kelemahan, masalah penglihatan, atau kehilangan ingatan; sakit kepala yang baru dan terus-menerus yang berlangsung selama lebih dari 24 jam pada pasien yang didiagnosis menderita kanker; sakit kepala yang tidak ada di masa lalu, terutama jika sakit kepala tersebut adalah sakit kepala.
Hidrasi
Minum cairan (air putih adalah pilihan terbaik), menggunakan obat pereda nyeri yang dijual bebas, dan beristirahat di tempat yang sejuk, tenang, dan remang-remang adalah pilihan untuk mengatasi sakit kepala yang lebih ringan. Anda juga dapat mencoba beberapa solusi sederhana seperti meletakkan handuk dingin di dahi atau di pangkal leher, dan menghindari cahaya terang.
Sakit kepala cluster dan migrain lebih sulit diobati dan mungkin memerlukan obat resep. Sakit kepala migrain mempengaruhi sekitar 28 juta orang (periksa statistik dan sumber). Sakit kepala ini digambarkan sebagai sakit kepala berdenyut-denyut di satu sisi, setidaknya pada awalnya. Pasien sering melaporkan merasakan tanda peringatan atau aura, seperti gangguan penglihatan singkat (seperti kilatan cahaya) yang mengindikasikan sakit kepala yang buruk akan datang. Banyak pasien mengalami mual dan muntah ketika sakit kepala mereka terjadi. Sakit kepala cluster adalah sakit kepala sebelah yang dapat disertai dengan mata memerah, mata berkaca-kaca, dan hidung tersumbat. Sakit kepala ini biasanya terjadi dalam waktu singkat, kemudian menghilang untuk sementara waktu.